PENDAHULUAN
Seorang anak kecil mungkin akan takut dan terkesan menyeramkan ketika
mendengar kata bakteri. Yang ada dibenak
meraka, bakteri adalah kuman atau makhluk yang dapat menyebabkan penyakit. Padahal tidak semua bakteri bersifat merugikan
atau menyebabkan penyakit. Banyak
bakteri-bakteri jenis tertentu yang dimanfaatkan untuk membantuk proses
pembusukan sampah, membantu proses pembuatan makanan, minuman, hormone, enzim,
dan biogas. Namun kalau tidak hati-hati
dan tidak membiasakan hidup bersih, kita pun termasuk salah satu target dari
korban penyakit akibat bakteri.
Makhluk hidup yang satu ini memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil, yaitu
hanya terdiri dari satu sel sehingga kita tidak dapat melihat bakteri secara
langsung. Untuk dapat melihatnya kita
perlu menggunakan alat bantu yang disebut mikroskop.
Bakteri merupakan makhluk hidup yang memiliki ciri dan sifat yang berbeda
dibandingkan mahkluk hidup lainnya, karena tubuhnya hanya terdiri dari satu sel
dan tidak memiliki membrane inti atau
bersifat prokariotik. Perbedaan sifat
inilah yang menyebabkan bakteri dikelompokka ke dalam kingdom tersendiri yaitu
kingdom monera yang anggotanya meliputi bakteri dan ganggang hijau biru (cyanophyta).
Melalui pembahasan monera kita akan mengetahui macam-macam monera,
sifatnya, tingkah laku dan perannya dalam kehidupan manusia dan dalam ekosistem,
sehingga kita akan mengetahui bagaimana mencegah dan menanggulangi penyakit
akibat bakteri. Selain itu kita pun akan
memahami bagaimana memanfaatkan bakteri dan alga hijau biru untuk menghasilkan
produk-produk bemanfaat yang menghasilkan keuntungan besar.
Pengertian Monera
Monera
berasal dari kata moneres yang
berarti tunggal. Monera merupakan salah
satu kingdom yang anggotanya berupa makhluk
hidup bersel tunggal (unisel) eukariotik (tidak bermembran inti). Kingdom monera meliputi bakteri dan cyanophyta (ganggang
hijau-biru)
BAKTERI
Pengertian Bakteri
Bakteri
merupakan makhluk hidup bersel satu (unisel)
dan tidak memiliki membrane inti (prokariotik)
Klasifikasi Bakteri
Carl
Woese (1977) mengelompokkan bakteri dibagi menjadi 2 sub kingdom, yaitu sub
kingdom Archaebacteria dan Eubacteria. Sekilas kedua sub kingdom ini nampak
sama. Namun perbedaanya nampak jelas
yaitu pada susunan nukleotida rRNA nya, dan susunan kimia pada dinding sel dan
membran plasmanya.
Perbedaan
antara Archaebacteria dan Eubacteria
|
Archaebacteria |
Eubacteria |
1 |
Memiliki
berbagai macam lipid pada membrannya |
Pada
membrannya hanya terdapat fosfolipid |
2 |
Dinding
selnya mengandung peptidoglikan |
Dinding
selnya tidak mengandung peptidoglikan |
3 |
Memiliki intron (gen penyandi
protein) |
Tidak
memiliki intron |
4 |
Tidak
sensitif terhadap antibiotik |
Sensitif
terhadap antibiotik |
a. Sub Kingdom Archaebacteria
Archaebacteria berasal dari kata Archae = purba. Archaebacteria
merupakan kelompok bakteri yang secara evolusi lebih dahulu muncul.
Habitat archaebacteria pada umumnya hidup di tempat-tempat yang ekstrim, seperti pada sumber air panas, daerah berkadar garam tinggi, daerah yang mengandung asam, dan daerah yang miskin oksigen.
Berdasarkan tempat hidupnya, archaebacteria
dikelompokkan:
- Halofilik, yaitu archaebacteria yang hidup di perairan berkadar garam tinggi, seperti di laut mati dan danau air asin. Misalnya Halobacterium dan Halococcus.
- Metanogenik, merupakan archebacteria yang hidup di tempat yang kekurangan oksigen, mislanya pada daerah rawa dan lambung hewan ruminantia. Archaebacteria ini mampu mengubah CO2 dan H2 menjadi CH4 (metana). Misalnya Methanococcuc jannaschii, dan Methanosarcina.
- Termoasidofilik, merupakan archaebacteria yang hidup di daerah sumber air bersulfur, lubang vulkanik, dan kawah vulkanik. Archaebacteria ini hidup dengan mengoksidasi sulfur. Contohnya: Sulfolobus, Thermoplasma, dan Thermoproteus.
- Pereduksi sulfur, merupakan kelompok archaebacteria yang menggunakan hidrogen dan sulfur anorganik sebagai sumber energinya.
b.
Sub Kingdom Eubacteria
Eubacteria merupakan bakteri sejati atau modern.
Sebagian besar jenis bakteri adalah anggota Sub kingdom Eubacteria ini.
Sub kingdom Eubacteria dibagi menjadi 3 divisi, yaitu Graciliates, Firmicutes,
dan Tenecutes.
Ciri-Ciri Bakteri
- Tubuh bakteri hanya terdiri atas satu sel (unisel)
- Bakteri tidak memiliki membran inti (eukariotik) sehingga materi intinya tersebar
- Bakteri memiliki dinding sel seperti halnya tumbuhan, namun dinding sel bakteri bukan dari sellulosa, melainkan glikoprotein yang sewaktu-waktu dapat dijumpai glikolipid.
- Bakteri memiliki kromosom tunggal (monoploid) yang berbentuk cincin.
- Dibandingkan dengan sel mahkluk hidup lain, sel bakteri tidak memiliki reticulum endoplasma, lisosom, badan Golgi, peroksisom, mitokondria, dan plastida.
- Dalam sitoplasma bakteri sering dijumpai plasmid, yaitu untaian pendek DNA yang berada di luar kromosom.
- Pada umumnya sebagian besar bakteri tidak berklorofil, akan tetapi ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen mirip klorofil a sehingga dapat berfotosintesis, yaitu mengubah energi cahaya menjadi energi kimia (zat makanan). Bakteri fotosintetik memiliki daya serap maksimum terhadap sinar infra merah.
- Berdasarkan makanan dan cara hidupnya, bakteri bersifat heterotrof, namun ada beberapa jenis bakteri yang autotrof, yaitu bakteri fotosintetik.
- Beberapa jenis bakteri dapat menghasilkan spora tunggal yang disebut endospora. Fungsi spora adalah untuk melindungi diri dari kondisi yang kurang menguntungkan. Pembentukan endospora dilakukan dengan cara menurunkan konsentrasi plasma sel dan menebalkan dinding sel. Saat kondisi lingkungan telah memungkinkan, endospora akan pecah dan bakteri akan kembali seperti keadaan semula. Bakteri yang dapat membentuk endospora antara lain Bacillus sp dan Clostridium sp.
- Habitat bakteri adalah di berbagai tempat, seperti tanah, air, debu, udara, melekat pada tubuh tumbuhan, hewan dan manusia. Pada beberapa jenis bakteri dapat hidup pada tempat yang panas yang mencapai suhu 60oC.
- Ukuran panjang bakteri berkisar antara 0,5 – 3 mikron sedangkan diameternya 0,1 – 0,2 mikron. 1 mikron = 0,001 mm).
- Cara bakteri bergerak dengan menggunakan flegelnya (pada bakteri berflagel). Sedangkan bakteri yang tidak berflagel bergerak dengan cara berguling.
Respirasi Bakteri
Berdasarkan
cara respirasinya, bakteri dibedakan atas bakteri aerob dan bakteri anaerob.
a.
Bakteri yang respirasinya secara
aerob
Respirasi bakteri secara aerob merupakan respirasi
bakteri yang memerlukan oksigen bebas.
Energi pada bakteri aerob diperoleh dengan cara oksidasi (pembakaran)
zat makanan dengan menggunakan oksigen.
Reaksi kimia respirasi aerob pada bakteri adalah:
Jika substratnya berupa gula
C6H12O6 + 6O2 →
6CO2 + 6H2O + 657 Kkal
(glukosa)
Jika substratnya berupa etanol, misalnya bakteri Acetobacter sp
CH3CH2OH + O2 →
CH3COOH + H2O + 116 Kkal
(etanol) (asam cuka)
Jika substratnya berupa amoniak, misalnya bakteri Nitrosomonas sp
2NH3
+ 3O2 →
2HNO2 + 2H2O + energi
(ammonia) (nitrit)
b.
Bakteri yang respirasinya secara
anaerob
Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak
memerlukan oksigen. Bakteri anaerob
memperoleh energi dengan cara mereduksi atau merombak senyawa-senyawa yang
sudah jadi. Bakteri yang respirasinya
secara anaerob antara lain bakteri Lactobacillus
sp yang menghasilkan asam laktat (asam susu) dan energi dari substratnya
yang berupa glukosa.
Reaksi kimia respirasi anaerob pada Lactobacillus sp adalah sebagai berikut
C5H12O6 →
2CH3CHOHCOOH + energi
(Glukosa) (asam susu/asam laktat)
STRUKTUR BAKTERI
Gambar
struktur tubuh bakteri dan bagian-bagiannya
Bagian-Bagian Tubuh Bakteri dan Fungsinya
Nama bagian tubuh |
Keterangan |
Fungsinya |
Kapsul |
Kapsul
merupakan getah atau lendir yang dihasilkan dari sekresi pada bakteri
tertentu. Kapsul tidak dimiliki oleh
semua bakteri. Bakteri berkapsul lebih
sering menimbulkan penyakit dibandingkan bakteri tidak berkapsul |
*
Untuk menyatukan bakteri ke dalam bentuk koloni *
Untuk melindungi dinding sel bakteri *
Untuk melindungi sel bakteri dari
kekeringan *
Sebagai tempat menimbun nutrien *
Sebagai alat pertahanan diri akibat infeksi sel inang |
Dinding sel |
Dinding
sel bakteri tersusun atas mukolisakarida dan peptidoglikan/murein (gabungan
peptin dan glikogen) |
*
Memberi kekuatan dan bentuk pada sel bakteri *
Mengatur pertukaran zat-zat dari dan ke luar sel |
Flagel |
Flegel
disebut juga cambuk sel, yaitu struktur seperti rambut pada sel yang terbuat
dari bahan protein dan dapat digerakkan ke segala arah. Berdasarkan
jumlah flagelnya, bakteri dibedakan: a.
Monotrik (jumlah flagel 1) terletak pada salah satu ujung sel bakteri b.
Amfitrik (jumlah flagel 2 atau banyak), terletak di kedua ujung sel
bakteri c.
Lofotrik (jumlah flegel banyak) terletak di salah satu ujung sel bakteri d.
Peritrik (jumlah flagel banyak) tersebar di seluruh permukaan tubuh sel
bakteri
|
Sebagai
alat gerak |
Membrane sel |
Merupakan
selaput pembungkus sitoplasma yang terletak di sebelah kanan dalam dinding
sel yang tersusun atas senyawa lipoprotein (fosfolipid dan protein) |
*
Mengatur selektifitas gradien osmosis dan transfer nutrisi. *
Mengorganisir pembentukan dinding sel *
Sebagai pangkal perlekatan flagel |
Materi genetic |
Materi
genetik berupa DNA yang terdapat pada nukleoid. DNA merupakan molekul tunggal dengan ribuan
gen yang jumlahnya 500 x lebih sedikit dibandingkan gen pada sel manusia |
Sebagai
gen atau faktor penentu penuruna sifat |
Pili |
Pili
berupa alat-alat seperti benang pendek |
Sebagai
alat pelekat dengan sel bakteri lain atau dengan bahan makanannya |
Mesosom |
Mesosom
merupakan membran yang terbentuk dari lekukan membran sel yang melekuk ke
dalam sitoplasma. Mesosom tetap
melekat pada membran sel |
* Menyediakan
energi bagi bakteri * Sebagai
tempat pemisahan DNA saat bakteri membelah * Sebagai
pusat pembentukan dinding sel baru pada bagian antara kedua sel saat
pembelahan sel |
Lembaran fotosintetik |
Merupakan
pelipatan membran sel yang melekuk ke dalam sitoplasma yang berisi
klorofil. Di sebut juga lamella
fotosintetik. Organel ini hanya
dimiliki oleh bakteri fotosintetik |
Untuk
fotosintesis pada bakteri fotosintetik
|
Ribosom |
Organel
yang berfugsi sebagai tempat sintesis protein dan pembentukan protein
|
Tempat
sintesis atau pembentukan protein
|
Plasmid |
Plasmid
adalah kepingan-kepingan DNA yang terpisah dari bagian besar DNA. Plasmid disebut juga DNA non kromosom atau
DNA sirkuler. Plasmid mengandung gen
kebal antibiotik, gen patogen |
Sebagai
bahan yang mampu membuat bakteri tahan terhadap antibodi tertentu, enzim
retriksi, dan toksin. Plasmid mampu
melakukan replikasi dan membentuk kopi dirinya sendiri dalam jumlah yang
banyak sesuai kebutuhan. |
Endospora |
Endospora
merupakan spora yang terbentuk dalam sel itu sendiri. Endospora merupakan struktur berdinding
yang mengelilingi nukleus dan sedikit sitoplasma. |
Untuk
mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti kekurangan
air, makanan, suhu yang sangat dingin atau sangat panas. |
Gambar endospora pada bakteri
Pengelompokan Bakteri
Pengelompokan
bakteri didasarkan atas:
- Kemampuan bakteri menyerap zat warna
- Bentuk tubuh bakteri
- Cara hidup dan nutrisi bakteri
A. Pengelompokan
bakteri berdasarkan kemampuannya dalam menyerap zat warna
Berdasarkan kemampuannya dalam menyerap zat warna gentian
violet, bakteri dibedakan:
- Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang jika diwarnai dengan gentian violet warna bakteri tersebut berubah menjadi violet. Bakteri gram positif ini lebih lemah dibandingkan dengan bakteri gram negative terhadap antibiotika dan enzim lisosom.
- Bakteri gram negative, yaitu bakteri yang jika diwarnai dengan gentian violet warna bakteri tersebut tetap, tidak berubah. Bakteri gram negative pada dinding selnya tidak mengandung bahan glikolipid.
Gentian violet adalah cairan berwarna ungu (violet) yang sering kita gunakan untuk mengobati penyakit sariawan. Banyak dijumpai di apotek atau toko obat.
Pengelompokan bakteri berdasarkan
bentuk tubuhnya
Berdasarkan
bentuk tubuhnya, bakteri dibedakan atas:
b. Bakteri berbentuk batang (bacilus), meliputi:
c. Bakteri berbentuk spiral (sprillum), meliputi:
Pengelompokan bakteri berdasarkan
cara hidup dan nutrisinya
Berdasarkan
cara hidup dan nutrisinya, bakteri
dibedakan atas bakteri autotrof (dapat membuat makan sendiri) dan bakteri
heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
Bakteri Autotorof
Bakteri
autotrof adalah bakteri yang mampu membuat makanan sendiri dengan mengubah
materi anorganik sperti C, H, O, N, Ca dll, menjadi zat anorganik (karbohidrat,
lemak, dan protein). Sumber C diperoleh
dari CO2 dan CO3, sedangkan sumber N diperoleh dari NH4,
NO3 dan N2 bebas.
Energi yang digunakan untuk membuat makanan sendiri oleh bakteri
autotrof adalah:
Energi
cahaya yaitu melalui proses fotosintesis
(disebut juga bakteri fotoautotrof),
Beberapa jenis bakteri yang fotoautotrof antara lain:
Bakteri
ungu (mengandung pigmen warna ungu yang disebut bakteripurpurin)
Bakteri
hijau atau bakteri klorofil, mengandung pigmen bakterioviridin dan
bakterioklorofil.
Energi
kimia, yaitu menggunakan energi kimia untuk menghasilkan zat makanannya (disebut
bakteri kemoautotrof). Bakteri yang
termasuk kemoautotrof antara lain:
- Bakteri Nitrat (nitrobacter)
- Bakteri nitrit (Nitrosmonas, Nitrosococcus, Nitrosacystis, dan Nitrospira)
- Bakteri belerang
Bakteri Heterotrof
- Bakteri heterotrof adalah bakteri yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Makanannya diperoleh dari makhluk hidup lain. Berdasarkan sifatnya, bakteri heterotrof dibedakan atas:
- Bakteri parasit, merupakan bakteri yang hidupnya menumpang pada organisme lain dan memakan bagian tubuh organisme yang ditumpanginya
- Bakteri saprofit (saprobacter), merupakan bakteri yang hidup pada organisme lain yang sudah mati dan menguraikan bahan organic pada oganisme tersebut menjadi bahan anorganik.Dari hasil penguraiannya menghasilkan gas CO2, H2O, H2, CH4, H2S, dan NH3, energi, dan mineral-mineral lain.
- Bakteri pathogen, merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit pada hospes atau inangnya.
- Bakteri apatogen, merupakan bakteri yang tidak menyebabkan penyakit.
- Bakteri simbiosis, merupakan bakteri yang hidupnya bersama dengan organisme lain dan saling menguntungkan
Reproduksi Bakteri
Reproduksi
bakteri dapat dilakukan secara aseksual dan seksual.
Reproduksi bakteri secara
aseksual
Reproduksi
bakteri secara aseksual dilakukan dengan cara pembelahan. Pada umumnya satu bakteri membelah menjadi
dua bakteri baru yang disebut pembelahan biner. Pembelahan biner bakteri dibagi
menjadi 3 fase, yaitu
Reproduksi bakteri secara seksual
Reproduksi
bakteri secara seksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi, dan
konjugasi
Transformasi
Transformasi merupakan pemindahan sebagian materi genetik
dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa melalui suatu kontak lansung. Perpindahan materi genetik ini terjadi karena
adanya bakteri yang lisis atau hancur, sehingga materi genetiknya tersebar
kemana-mana. Saat bakteri menyerap zat
makanan secara difusi, materi genetik tersebut ikut terserap dan masuk ke dalam
tubuh bakteri. Proses transformasi ini
pertama kali ditemukan oleh Federick Griffith (1982). Reproduksi seksual secara transformasi ini
terjadi pada bakteri Streptococcus
pneumoneae, Hemaophillus sp, Bacillus sp, Neisseria sp, dan Pseudomonas sp.
Transduksi
Transduksi merupakan pemindahan sebagian materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui perantara virus. Reproduksi seksual secara transduksi ini ditemukan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg (1952
Konjugasi
Konjugasi
adalah pemindahan sebagian materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain
melalui suatu kontak langsung lewat jembatan sitoplama. Transfer DNA dari sel bakteri donor ke
bakteri penerima terjadi melalui ujung pilus
Pertumbuhan Bakteri
Pada kondisi yang cocok bakteri akan tumbuh dengan cepat karena
permukaan tubuh bakteri dapat digunakan untuk memperoleh makanan dari
lingkungannya, baik secara difusi maupun mekanisme transfor aktif. Pertumbuhan atau pembelahan bakteri sangat
cepat. Dalam kondisi normal bakteri
membelah setiap 20 menit sekali, sehingga dalam waktu 60 menit jumlah sel
bakteri menjadi 8 sel. Catatan waktu
yang digunakan untuk mengetahui waktu pertumbuhan bakteri disebut waktu
generasi.
Pertumbuhan
bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
- Suhu
- Ketersediaan makanan
- pH
- konsentrasi ionik
- oksigen (khusus pada bakteri aerob obligat)
Pertumbuhan bakteri di bagi menjadi 4 fase, yaitu:
- Fase lag (fase permulaan), dimana bakteri beradaptasi terhadap lingkungan yang baru.
- Fase logaritma (fase pembiakan cepat), yaitu pertumbuhan bakteri mencapai maksimum dan terjadi peningkatan jumlah yang pesat.
- Fase station (fase diperlambat), yaitu fase pertumbuhan mencapai titik nol.
- Fase penurunan (fase kematian) yaitu jumlah bakteri mengalami penurunan karena tingkat kematian meningkat dan sel berhenti memperbanyak diri. Fase ini dapat disebabkan karena jumlah makanan semakin berkurang dan akhirnya habis.
Gambar
fase-fase pertumbuhan bakteri
Peranan Bakteri dalam Kehidupan
Dalam
kehidupan manusia, bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan
Bakteri yang menguntungkan
Bakteri
dianggap menguntungkan kerena:
- Berperan dalam pembusukan makanan dalam sistem pencernaan, khususnya pada usus besar dan menghasilkan vitamin K, misalnya pada Bakteri Escherichia coli.
- Berperan dalam proses pembusukan dan penguraian sampah atau organisme yang telah mati, misalnya Bacterium spp
- Berperan penting dalam bidang pertanian, misalnya:
- Rhizobium
leguminosum,
yang bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan membentuk bintil akar dan mampu
menambat nitrogen.
- Clostridium
pasteurinum,
yang dapat hidup di berbagai kondisi tanah dalam lingkungan anaerob, mampu
mengikat atau memfiksasi nitrogen.
- Azotobacter sp, mampu mengikat atau memfiksasi
nitrogen. Bakteri ini hidup di tanah
yang basah, netral berudara dan cukup zat organik.
- Berperan sebagai penghasil bahan makanan dan minuman, antara lain:
- Streptococcus lactis, untuk pembuatan keju
- Streptococcus cremorus, untuk pembuatan mentega
- Streptomyces bulgaricus, untuk pembuatan asam susu
(yoghurt)
- Lactobacillus casei, untuk pembuatan keju
- Acetobacter xylinum, untuk pembuatan nata de coco
- Lactobacillus citrovorum, untuk memberi aroma pada mentega
dan keju.
- Penghasil asam
Bakteri penghasil asam cuka (CH3COOH) dihasilkan dari bakteri Acetobacter, yang mengubah alkohol menjadi asam cuka. Proses kimianya adalah sebagai berikut:
Acetobacter
CH3CH2OH + O2 →
CH3COOH + H2O + 116 Kkal (energi)
(etanol) (asam cuka)
- Bakteri penghasil asam lemak, yaitu berupa:
- Asam
propionat (C2H5COOH), dihasilkan oleh bakteri Propioni bacterium
- Asam butirat (C3H7COOH), dihasilkan oleh bakteri Clostridium sp.
- Penghasil antibiotik dan kesehatan, antara lain:
- Streptomyces
venezuele,
menghasilkan kloramfenikol
- Streptomyces
graceis, menghasilkan
streptomisin
- Bacillus bevis, menghasilkan gramisidin
- Pseudomonas
denitrificans, menghasilkan
vitamin B1
- Sebagai sumber energi baru (menghasilkan gas bio)
Gas bio adalah gas yang dihasilkan dari proses biologis yang terjadi dari penguraian senyawa organik oleh bakteri aerob (kelompok bakteri metanogenik)
Persamaan reaksi kimia gas bio adalah sebagai berikut:
C6H12O6 3CH3 + 3CO2
(Glukosa) (metan)
- Berperan penting dalam rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan proses memanipulasi gen untuk menghasilkan produk yang bermanfaat dalam kehidupan.
Dalam hal ini plasmid bakteri digunakan sebagai vektor bagi DNA asing yang telah disisipkan sebelumnya sehingga plasmid memiliki gen baru yang kemudian akan mereplikasi berturut-turut pada generasi berikutnya. Misalnya pada pembuatan hormon insulin dan hormon pertumbuhan bagi manusia.
Pada proses pembuatan insulin, plasmid bakteri disisipkan oleh DNA dari sel pankreas. Bakteri tersebut kemudian dibiakkan dan keturunannya akan menghasilkan hormon insulin.
- Berperan penting dalam bidang pertambangan, misalnya Thiobacillus ferrocidans untuk memisahkan logam murni dari bebatuan, karena bakteri ini bersifat kemolitotrof (pemakan batuan)
Bakteri yang merugikan
Bakteri
dianggap merugikan karena:
- Menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
- Membusukkan makanan.
Beberapa panyakit pada manusia
yang disebabkan oleh bakteri
No |
Nama penyakit |
Bakteri penyebab |
Perantara penularan |
Bagian tubuh yang diserang |
1. |
Batuk
rejan |
Bordetella partusis |
Melalui
bersin, batuk, bercakap-cakap, dan dahak |
Paru-paru |
2. |
Disentri
|
Shigella dysentriae |
Melalui
makanan |
Saluran
pencernaan, terutama ileum |
3. |
Gonorhoea
(kencing nanah |
Neisseria gonorrhoeae |
Hubungan
seksual |
Saluran
kemih terluka sehingga nanah terbawa saat buang air kecil |
4. |
Kolera |
Vibrio cholerae |
Melalui
makanan |
Saluran
pencernaan, terutama usus halus |
5. |
Kusta
(lepra |
Mycobacterium leprae |
Kontak
langsung, melalui baju, kotoran atau ampas penderita |
Kulit,
otot, dan organ dalam |
6. |
Meningitis
(radang selaput otak dan sum-sum punggung |
Neisseria meningitis |
Melalui
luka di kepala atau sinus pada hidung |
Selaput
meninges (selaput otak dan sumsum tulang punggung) |
7. |
Patek
(frambusia) |
Treponema pertunue |
|
Tungkai
bawah atau tukak bernanah menahun |
8. |
Pes
(sampar) |
Yersinia pestis Pasteurella pestis |
Melalui
hewan pengerat dan kutu tikus |
Pembuluh
darah, kelenjar getah bening, rongga tubuh, membuat bagian tubuh seperti
ketiak, selangkangan, dan leher menjadi bengkak |
9. |
Sifilis |
Treponema pallidum |
Hubungan
seksual |
Organ
reproduksi, mata, tulang, persendian, system saraf pusat, jantung, dan kulit |
10. |
TBC |
Mycobacterium tuberculosis |
Melalui
bersin, batuk, bercakap-cakap, dan dahak |
Paru-paru
|
11. |
Tetanus
|
Clostridium tetani |
Melalui
luka |
Bagian
tubuh yang luka |
12. |
Tipus |
Salmonela typosa |
Melalui
makanan |
Saluran
pencernaan, terutama usus halus |
Gambar macam macam bakteri
Beberapa panyakit pada hewan yang
disebabkan oleh bakteri
No. |
Bakteri penyebab |
Nama penyakit/hewan yang
diserang |
1 |
Bacillus anthraxis |
Anthrax
pada mamalia dan dapat menular pada manusia |
2 |
Cytophoga colimnaris |
Parasit
pada ikan |
3 |
Mycobacterium avium |
Parasit
pada unggas |
4 |
Mycobacterium bovis |
TBC
pada lembu |
5 |
Salmonella pallurum |
Berak
kapur pada ayam |
Beberapa panyakit pada tumbuhan
yang disebabkan oleh bakteri
No. |
Bakteri penyebab |
Nama penyakit/tumbuhan yang
diserang |
1 |
Bacterium papaya |
Papaya |
2 |
Pseudomonas cattleyae |
Anggrek
|
3 |
Pseudomonas solanacearum |
Pisang |
4 |
Xanthomono citri |
Kanker
pada pohon jeruk |
Upaya-Upaya yang
dapat dilakukan untuk mencegah penyakit akibat bakteri
- Senantiasa menjaga kebersihan makanan, pakaian, rumah, dan lingkungan sekitar
- Mencuci bersih dan memasak bahan makanan sampai matang sempurna
- Menghindari hubungan seks bebas
- Menggunakna masker pada daerah yang terkena wabah
- Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi
- Istirahat yang cukup
- Menghindari kontak langsung dengan orang atau hewan yang terjangkit penyakit akibat bakteri
- Memusnahkan hewan yang terkena bakteri yang dapat menular pada manusia
- Melakukan pemeriksaan darah jika terkena gejala-gejala penyakit akibat bakteri
- Sesegera mungkin memberikan antibiotic pada orang atau hewan yang terkena infeksi bakteri, seperti penisilin atau baktrim.
- Sesegera mungkin melakukan tindakan medis jika terkena gejala penyakit akibat bakteri.
- Memberikan vaksinasi atau imunisasi, antara lain:
- Vaksin BCG (Bacillus Calmet Guirine), untuk mencegah penyakit TBC
- Vaksin DPT (Diptheri Pertisis Tetanus Profilaksis) untuk mencegah difteri, batuk rejan, dan tetanus.
- Vaksin TCD (Typus Cholera Dientri) untuk mencegah penyakit tipus, kolera, dan disentri
Upaya yang
dapat dilakukan untuk mencegah pembusukan makanan akibat bakteri
Ada beberapa
upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah pembusukan makanan akibat aktivitas
bakteri, yaitu dengan cara:
- Pengasaman
- Pemanisan
- Pengalengan
- Sterilisasi
- Pengasapan
- Pemanasan
- Pemberian zat pengawet, berupa asam benzoate
- Pengeringan
- Penggaraman
Video monera
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=7iM7AUvypbcCYANOBACTERIA (GANGGANG HIJAU-BIRU)
Pengertian Cyanophyta (ganggang
hijau biru)
Cyanophyta
(ganggang hijau biru) merupakan makluk hidup unisel prokariotik fotosintetik
yang tubuhnya memiliki pigmen fikosianin dan fikoeritrin yang bergabung
membentuk fikobilin sehingga menyebabkan warna hijau kebiruan. Dengan demikian organisme ini disebut
ganggang hijau biru
Persamaan dan perbedaan
Cyanophyta (ganggang hijau biru) dengan bakteri
Persamaan
cyanophyta dan bakteri adalah sama sama
bersel satu dan prokariotik
Perbedaan
cyanophyta dan bakteri adalah ganggang hijau biru memiliki pigmen fikobilin,
berklorofil dan dapat berfotosintesis, sedangkan bakteri umumnya tidak
berklorofil, meskipun ada bakteri yang berklorofil.
Struktur tubuh Cyanophyta
(ganggang hijau biru)
Gambar Struktur Tubuh Cyanophyta
(ganggang hijau biru)
Bagian-bagian tubuh Cyanophyta
(ganggang hijau biru) dan fungsinya
Bagian
tubuh cyanophyta meliputi:
- Selubung lendir, berfungsi untuk mencegah
cyanophyta dari kekeringan dan memudahkan cyanophyta bergerak.
- Dinding sel, tersusun dari bahan sellulosa,
yang berfungsi untuk memberikan bentuk sel dan sebagai pembatas antara bagian
dalam dan luar sel.
- Membran sel, merupakan
selaput yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam
sel. Pada bagian membran ini terdapat
pelipatan ke arah dalam yang membentuk tilakoid
yang didalamnya terdapat klorofil.
Membran tilakoid ini disebut juga lamella fotosintetik. Gangang hijau biru tidak memiliki kloroplast,
seperti pada tumbuhan, sehingga klorofil terdapat pada membran tilakoid.
- Lamella fotosintetik, merupakan terusan dari membran
sel yang disebut membran tilakoid, tempat terdapatnya klorofil untuk
berfotosintesis.
- Sitoplasma, merupakan koloid yang terdiri
atas air, protein, lemak, gula dna mineral-mineral lainnya . Di sitoplasma terdapat organel sel dan tempat
terjadinya metabolisme sel.
- Ribosom, berfungsi untuk sintesis dan
pembentukan protein
- Mesosom, berfungsi untuk
- Asam inti (DNA), befungsi sebagai penentu
sifat
Ciri-Ciri Cyanobacteria (Ganggang Hijau-Biru)
- Tubuh bersel satu (unisel)
- Ukuran tubuh antara 1 sampai 50 mikron.
- Tidak memiliki membran inti (eukariotik)
- Tidak memiliki flagel namun dapat bergerak bebas (motil)
- Memiliki dinding sel yang mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa. Kadang-kadang dinding selnya berlendir.
- Pada umumnya bersifat motil (dapat bergerak bebas)
- Memiliki pigmen fotosintetik yaitu klorofil a, sehingga dapat melakukan fotosintesis
- Tubuhnya mengandung pigmen fikosianin yang menyebabkan warna hijau kebiru-biruan. Selain warna hijau kebiru-biruan, beberapa dari ganggang ini juga memiliki warna kuning, merah, hijau, coklat, dan hitam.
- Berdasarkan cara mendapatkan makanan, ganggang hijau biru bersifat autotrof karena dapat melakukan fotosintesis dan beberapa jenis melakukan kemosintesis.
- Berdasarkan cara hidupnya ganggang dibedakan:
- Ganggang yang hidup secara unisel, misalnya Chroococus, Anacystis, Gleocapsa.
- Ganggang yang membentuk koloni. Antara satu sel ganggang dengan yang lain saling bergandengan dan diselubungi oleh gelatin yang berfungsi sebagai pelekat, misalnya Merismopodia, Microcystis, Polycistis
- Ganggang yang membentuk filament. Ganggang ini biasanya memiliki sel khusus yang disebut heterotista. Di dalam heterotista terdapat enzim nitrogenase yang dapat mereduksi N2 bebas dari udara dan mengubahnya menjadi NH3 (amoniak). Contoh ganggang yang membentuk filament adalah Oscillatoria, Microcoleus, Anabaena, dan Nostoc globator
- Habitat ganggang hijau-biru adalah di air laut, air payau, tempat basah, tempat lembab, batang, pohon dan beberapa jenis bersimbiosis dengan makhluk hidup lain seperti jamur atau tumbuhan. Simbiosis ganggang hijau biru dengan jamur membentuk lichenes (lumut kerak).
Reproduksi Ganggang Hijau Biru
Ganggang
hijau biru dapat bereproduksi dengan beberapa cara, yaitu:
- Dengan membelah diri atau pembelahan biner, misalnya pada Gleocapsa sp dan Clorococcus sp.
- Dengan fragmentasi, yaitu pemisahan diri dari koloni atau filament. Pemisahan tersebut terjadi karena ada bagian sel yang mati seingga tubuh ganggang kemudian terputus menjadi beberapa bagian. Bagian yang terpisah tersebut (disebut hormogonium) kemudian akan tumbuh menjadi individu baru. Reproduksi dengan fragmentasi terjadi pada ganggang yang berkoloni atau membentuk filament. Misalnya pada Oscilatoria sp.
- Dengan pembentukan spora. Spora dalam hal ini merupakan sel vegetatif yang mengalami pembesaran karena penimbunan zat makanan. Jika terjadi pembentukan spora maka dinding sel akan menebal sehingga ukuran sel menjadi besar. Bentuk ini disebut akinet. Pembentukan spora terjadi pada saat kondisi lingkungan tidak menguntungkan. Pada saat lingkungan kembali normal, spora akan tumbuh menjadi individu baru. Ganggang hijau–biru yang dapat membentuk spora adalah Nostoc globator.
Peranan Ganggang Hijau-Biru dalam
Kehidupan
Dalam
kehidupan ganggang hijau biru ada yang menguntukan dan ada yang merugikan.
a. Ganggang hijau biru yang
menguntungkan
- Beberapa ganggang hijau biru bersimbiosis dengan jamur membentuk lichens (lumut kerak) dan berfungsi sebagai vegetasi perintis/pioner, yaitu mengawali kehidupan pada ekosistem yang mengalami kerusakan total.
- Berperan sebagai produsen (fitoplakton) dan menjadi makanan bagi zooplankton dan hewan-hewan air lainnya.
- Spirullina sp dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan alternative yang dikenal dengan single cell protein atau protein sel tunggal (PST)
- Anabaena azollae bersimbiosis dengan Azolla pinnata (paku air) dan dapat memfiksasi atau menambat N2 bebas dari udara sehingga lingkungan perairan menjadi subur
- Nostoc globator, Gleocapsa sp, dan Anabaena sp merupakan gangang hijau biru yang mampu menambat N2 bebas dari udara.
b. Ganggang hijau biru yang
merugikan
- Di perairan, ganggang hijau biru ada yang menghasilkan racun (toxin) yang dapat mematikan organisme lain yang ada disekitarnya.
- Ganggang yang tumbuh di tembok dan batu menyebabkan tembok dan batu pada bangunan dan candi mudah lapuk.
Video tentang manfaat chlorella (Ganggang biru hijau)
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=ek6wgPZ-7ls